Perkampungan
Singabuntu memang dipenuhi oleh aura gaib. Jin, setan merakayangan masih bebas berkeliaran
di sini. Tapi kampung ini sangan ramai orang – orang dari desa lain banyak yang
datang untuk mencari kehidupan. Tapi anehnya setiap perantau yang datang ke
Singabuntu, setelah berhasil menjadi kaya lalu berniat untuk pulang ke kampong
halamannya ditengah perjalanan pasti mati dan bila telah berhasil menjadi kaya
yang tetap bertahan tinggal di Singabuntu, tidak lama pasti akan jatuh miskin
kembali. Menurut sejarahnya semua itu disebabkan oleh ganguan jin, setan,
marakayangan pengikut Ki Gede Rawitan yang ada di Singabuntu seperti sebuah
kutukan untuk melindungi desa Singa Buntu dari perbuatan jahat orang-orang luar
desa singabuntu.
Namun
setelah datangnya Raden Kenawang yang merupakan sorang pangeran dari kerjaan
Krui – Lampung menetap di Singa buntu, kutukan tersebut dapat diatasi.
Untuk
keselamatan bersama akhirnya Raden Kenawang mengadakan musyawarah dengan Ki
Buyut Aco, Ki Buyut Asman dan tokoh lainnya sebagai keturunan Pangeran Mangun.
Dari hasil musyawarah tersebut terciptalah “SADAT
SINGABUNTU” sebagai ciri dan pengakuan bagi penghuni perkampungan
Singabuntu.
Setelah
terciptanya Sadat Singabuntu , siapa pun yang mampu mengucapkannya dan meningat
peristiwa tersebut akan selamat dari marabahaya dan aman dari gangguan para
dedemit pengikut Ki Gede Rawitan.
Raden
Kenawang adalah merupakan seorang pangeran dari Kerajaan Krui-Lampung, putra
dari Raja Gedong keturunan Raden Miangpantau yang meninggalkan istana. Dan
berlabuh dan menetap di Singabuntu (untuk lebih jelasnya silakan baca sejarah
Raden Keawang).
Dengan menetapnya Raden Kenawang,
perkampungan Singabuntu semakin dikenal dan semakin banyak di kunjungi orang,
perkampungan tersebut nmenjadi aman dari gangguan orang jahat dan makhluk gaib.
Kemudian nama Singabuntu berubah
menjadi Sungaibuntu, yang disesuaikan dengan keadaan alam saat itu di
Singabuntu ada sebuah sungai yang tidak memiliki muara atau sungainya buntu,
maka Singabuntu dikenal dengan nama Sungaibuntu hingga sekarang.
Wilayah Desa Sungaibuntu cukup luas
yaitu meliputi beberapa desa saat ini, yaitu Pusakajaya Utara, Puskajaya
Selatan, Gebangjaya, Sungai Ula, dan Cemarajaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar